E-PRESENSI SEJARAH

Konten [Tampil]


Assalamualaikum Wr. Wb

Selamat pagi student at SMAN 16 Semarang

untuk mengikuti pembelajaran sejarah, jangan sampai lupa untuk mengisi presensi melalui link dibawah ini, berikut langkah-langkahnya:

1. klik link PRESENSI DISINI

2. Isi biodata kalian 

3. klik kirim

4. selesai

5. baca Alhamdulillah


Wassalamualaikum salam Wr. Wb


CEK PRESENSI

1. Klik link CEK KEHADIRAN SISWA

2. Pilih kelas kalian dipilihan paling bawah







Wawasan:

Absen, Absensi, dan Presensi

Kata absen, absensi, dan presensi sering muncul di dunia akademik maupun dunia kerja. Tak jarang ketiga kata itu digunakan secara rancu. Perhatikan kalimat berikut.

(1) Anak-anak, yang hadir absen dulu ya?

Kalimat tersebut sampai sekarang masih sering terdengar, khususnya ketika guru memasuki kelas. Kalimat tersebut juga menjadi hal yang wajar diucapkan ketika guru ingin mengetahui siapa saja anak didiknya yang hadir di kelas. Jika dicermati, terjadi kerancuan pengunaan kata absen dalam kalimat itu.

Kata absen dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:4) bermakna tidak masuk atau tidak hadir. Kata absen memiliki derivasi mengabsen yang bermakna memanggil (menyebutkan, membacakan) nama-nama orang pada daftar nama untuk memeriksa hadir tidaknya seseorang. Penggunaan kata absen dalam kalimat tersebut akan lebih tepat jika diganti dengan kata mengabsen, seperti dalam kalimat berikut.

(2) Anak-anak, Bu Guru akan mengabsen dulu ya.

Kerancuan itu terjadi salah satunya karena pengaruh kebiasaan kita. Dahulu ketika di SD, SMP, dan SMA setiap kelas menggantung papan yang bertulisan “Papan Absensi”. Istilah tersebut betul karena kata absensi bermakna ketidakhadiran. Dalam hal ini yang dicatat di papan tersebut ialah nama siswa yang absen, bukan siswa yang hadir. Akan tetapi, tampaknya penggunaan papan inilah yang memicu kerancuan dalam penggunaan kata absen dalam konteks lain, seperti penulisan “Daftar Absensi”. Sejatinya daftar absensi yang dimaksud merupakan sebuah kertas untuk mencatat siswa yang hadir di kelas, bukan sebaliknya. Jadi, bentuk yang tepat untuk tujuan itu ialah daftar presensi karena kata presensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1101) bermakna kehadiran.

Berikut contoh kalimat lain penggunaan kata absen yang kurang tepat.

(3) Kepala sekolah akan segera merealisasikan sistem absen pemindai sidik jari (finger print) bagi guru dan karyawan.

Ada sesuatu yang janggal dalam kalimat itu karena sistem yang akan direalisasikan apakah untuk merekam karyawan dan guru yang tidak hadir? Tentu saja tidak. Oleh karena itu, akan lebih tepat jika digunakan frasa sistem presensi, bukan sistem absen.



8 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama